Info
|
Profil G+ Profil Facebook Profil twitter profil Youtube rss feed
Berita Unik

Catatan Perjalanan Guru Favorit Jambi Ekspres ke Eropa (1)


15 Jam di Pesawat, Mampir 1 Jam di Abudhabi

 
    Bagi semua Guru Favorit Jambi Ekspres (JE) 2013, melakukan perjalanan ke Eropa adalah mimpi yang tengah menjadi kenyataan. Ini merupakan buah perjuangan yang panjang, melelahkan dan menguras pikiran, mengingat kompetisi Guru Favorit telah dilakukan dengan persaingan yang sangat sengit. Kini, hadiah spesial itu pun tengah dinikmati, perjalanan pun dimulai.  Berikut catatatan perjalanan Guru Favorit JE ke Eropa. 

Langit sore Kota Jambi sabtu (9/11) begitu cerah, secerah semua perasaan pemenang Guru Favorit Jambi Ekspres 2013. Bak sosok spesial, di ruang tunggu VIP Bandara Sulthan Thaha Jambi, semua perkumpul bersiap berangkat guna melakukan perjalanan yang padat kegiatan dan penuh misi.  Ya, ini adalah perjalanan yang bermakna besar bagi kami semua, bukan perjalanan biasa, bukan ajang jalan-jalan dan bukan pula ajang menghambur-hamburkan anggaran.


Ada banyak alasan mengapa perjalanan ke Eropa kali ini penuh dengan misi. Pertama, ini adalah perjalanan yang memiliki tujuan untuk melakukan kunjungan dan pertemuan resmi dengan beberapa pihak, khususnya yang berkaitan dengan pendidikan yaitu Atase Pendidikan KBRI Den Haag dan Atase Pendidikan KBRI di Perancis. Kedua, ini adalah perjalanan yang padat  aktivitas di instansi sekolah. Menurut jadwal, rombongan akan melakukan berbagai aktivitas di sekolah Belanda setara SD, SMP, SMA serta di sekolah Indonesia di Belanda. Itu sebabnya, waktu kami nantinya akan lebih banyak dilakukan di Belanda dan Perancis, kemudian jika ada waktu lebih, baru akan dilanjutlan ke negara terdekat lainnya seperti Belgia, Jerman dan negara terkecil Eropa yaitu Luxembourg.
"Makanya, kami semua siapkan banyak multivitamin untuk perjalanan ini, biar tidak drop" begitu celetuk Guru Favorit asal Tebo, Wasit Wicasono di Ruang VIP Bandara. Pelepasan di bandara memang tak dilakukan begitu formal, bahkan hampir semua Guru Favorit juga membawa serta pendamping, keluarga dan anak-anaknya.
Mulai dari Bandara Jambi, kami juga banyak diingatkan tentang bagaimana menyikapi keseharian selama di Eropa. Kesimpulannya adalah, disiplin, disiplin dan disiplin, menuju sekolah harus ontime, mandi harus ligat, makan tidak boleh lelet, semua harus sesuai jadwal!. Sebagai ketua rombongan, saya juga sangat mewanti-wanti kepada semua, jangan sampai terjadi hal-hal yang tak diinginkan hanya karena tidak disiplin waktu selama di Eropa. 
Menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Perjalanan kami pun dimulai pukul 17:30 WIB bertolak dari Jambi. Ini akan menjadi perjalanan yang sangat panjang. Keberangkatan kami menuju Amsterdam, akan dilakukan kurang lebih 15 jam! Ini hanyalah waktu yang kami habiskan di atas udara, saya belum menghitung berapa waktu yang harus kami lakukan saat check in, boarding pass dan lainnya.
Dari Jakarta, kami mulai melakukan penerbangan sekitar pukul 21:30 WIB. Menuju Abudhabi, pramugari mengingatkan waktu tempuh kami akan dilakukan sekitar 7 jam 45 menit atau sekitar 8 jam. Saat menerima pesan ini, antar Guru Favorit hanya bisa saling pandang lalu memperhatikan posisi tempat duduknya. Meyakinkan bahwa itu adalah posisi ternyaman.
Soal waktu tempuh. Tadi saya juga belum menghitung, waktu satu jam yang kami habiskan di Abudhabi, saat menulis ini, semua kami tengah berada di Abudhabi International Airport.
Alhamdulilah, selama perjalan menuju Abudhabi berlangsung sangat lancar dan nyaman. Kami disuguhkan oleh fasilitas pesawat Garuda yang sangat modern. Pesawat Airbus yang kami tumpangi, menyiapkan awak yang profesional, bahkan saat pendarat pun kami tak merasakan hentakan ban pesawat, sangat smooth, "udah mendarat ya? Kok ga terasa?,” begitu ujar Roza Hasri, Guru Favorit asal Kota Sungai Penuh.  Dan Tak kalah penting adalah, kami juga menemukan menu-menu yang bisa diterima lidah orang Indonesia selama perjalanan.
Di sini, maskapai Garuda menurunkan penumpang tujuan Abudhabi dan penumpang tujuan negara lain yang harus transit melalui bandara Abudhabi. Meski tak bisa turun pesawat karena waktu yang singkat, penumpang tujuan Amsterdam masih bisa disuguhkan oleh pemandangan desain struktur bangunan bandara yang khas dari balik jendela pesawat. Bulat-bulat seperti jamur putih, bangunan bandara juga sekilas terlihat seperti kubah mesjid. Konon ini termasuk bandara tersibuk di dunia karena banyak pesawat internasional melakukan aktivitas penerbangan di sini.
Mendarat di Abudhabi, semua penumpang tujuan Amsterdam menyempatkan diri meluruskan pinggang, semua lebih memilih berdiri atau berjalan di lorong kabin untuk melemaskan otot kaki. Maklum, posisi tubuh duduk dalam waktu yang lama, cukup membuat tegang otot. Berbeda bagi yang duduk di kelas Eksekutif, bisa tidur selonjoran kaki seperti tidur di kamar sendiri, beruntung, salah satu rombongan kami, berkesempatan menikmati Kelas Bisnis. "Ya, nyaman banget, makanannya juga enak-enak, ga terasa kalo lagi dalam pesawat, seperti rumah sendiri," begitu Setya Novanto, Pimpinan Perusahaan Jambi Ekspres, mengatakan tentang fasilitas yang sedang ia nikmati. Hanya saja, secara prinsip kelas ekonomi untuk penerbangan Internasional Garuda, juga telah memberi kenyamanan bagi penumpangnya.
Di Abudhabi pula, pesawat dibersihkan oleh krew khusus dengan paras wajah Arabian. Awak kabin  mengatakan, pesawat juga melakukan pengisian bahan bakar dan melakukan pergantian awak pesawat di sini. Sekarang dengan pramugari berbeda, pilot berbeda, kami bersiap melakukan perjalan ke Bandara Internasional Schipol di Amsterdam. "Perjalanan ini akan kita tempuh dalam waktu 5 jam 50 menit, dengan jarak tempuh sekitar 5124 kilometer," begitu Pramugari memberi aba-aba. Kami pun mulai mematikan handphone dan alat elektronik. Mengambil posisi ternyaman, dan berharap dalam sekejap sampai di Amsterdam dengan langit nan terang. (dona***)

RESENSI BUKU JEJAK-JEJAK MAKNA

Judul                : Jejak-jejak Makna
Pengarang      : Gede Prama
Penerbit          : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit    : 2004
Halaman          : i-xvii + 292 Halaman
Oleh: Kemas Sudirman, S.Pd.I

Kehidupan manusia ibarat bentangan gurun pasir yang sangat luas yang meninggalkan jejak-jejak kaki ketika kita lewati. Jejak-jejak kaki itu akan menunjukkan kepada kita sudah sejauh mana kita mengarungi samudra gurun kehidupan. Di gurun pasir yang terhampar luas, kita dituntut mampu mengatasi suhu yang begitu panas dan melanjutkan perjalanan yang tidak berujung. Itulah kehidupan manusia. Penuh tantangan, cobaan, dan pengalaman menyedihkan. Sementara kita tidak mengetahui kapan perjalanan hidup kita berakhir.

Namun, bukan berarti hidup itu harus diratapi dan dibenci. Hidup harus terus dilalui dan dihayati. Hidup adalah anugerah Tuhan yang tiada terkira. Menolaknya merupakan kesalahan terbesar. Kendati tidak selamanya menyenangkan, hidup pasti tetap bermakna. Jejak-jejak makna tersebut hanya dapat dilihat, dibaca, dan dimaknai oleh mereka yang telah berhasil membuka jendela kepekaan.

Apabila jendela kepekaan telah terbuka, jangankan kelebihan, kekurangan dan kegagalan yang paling memalukan sekali pun dapat meninggalkan jejak-jejak makna yang berguna. Semuanya akan makin membuat kita mendatangkan kelimpahan makna yang mendalam jika direnungkan. Bahkan melalui penghayatan yang dalam, manusia makin memahami arti makna kesuksesan, menghargai pengorbanan dan perjuangan, serta membantu mengikis perasaan dan sikap sombong.

Penulis mengisahkan pengalaman kehidupan masa kecilnya yang ketika dilihat dengan penilaian objektif, bukanlah hidup yang serba berkecukupan. Penulis lahir sebagai bungsu dari tiga belas bersaudara di desa terpencil di Pulau Bali. Setelah sukses, Gede Prama menyadari bahwa jejak-jejak pengalaman masa kecilnya merupakan lautan inspirasi yang menuntunnya mencapai tangga kesuksesan. Gede Prama sukses memimpin sebuah perusahaan swasta besar dan konsultan manajemen terpopuler. Pengalaman akan keikhlasan untuk berbagi kasih dengan kedua belas saudaranya serta orang tuanya, mengilhami Gede Prama untuk menaklukkan segala bentuk egoisme. Dengan menggunakan semangat kebersamaan dalam mengelola manajemen perusahaan, Gede Prama diberi anugerah sebagai salah seorang CEO yang paling berhasil di negeri ini.

Filsafat manajemen yang altruistik membuat Gede Prama mempunyai keunikan yang istimewa. Kesuksesan hidup bukanlah sekadar sebuah kemenangan yang dihasilkan individu dari ketatnya persaingan atau sekadar menghindari kesusahan yang menyakitkan. Kesuksesan lebih berbobot ketika individu yang bersangkutan mampu menaklukkan sikap angkuh dan sombong manakala berhasil mencapai tujuan-tujuan hidupnya. Kesuksesan itu juga lebih tinggi saat dimilikinya kemampuan melihat kegagalan sebagai sebuah cambuk yang menuntun orang untuk merenungkan perjalanan hidupnya. Kesuksesan yang bermakna adalah ketika keutamaannya dapat dirasakan oleh banyak orang, bukan bersifat individual.
Kesuksesan yang sejati adalah sebuah proses melatih, memahami jejak-jejak makna, sebuah jalan panjang yang tidak pernah selesai. Kesediaan berbagi dengan yang lain ketika mendapatkan kejayaan merupakan hakikat kesuksesan. Begitu pula ketika menuai kegagalan tidak menyalahkan yang lain.

Gede Prama bukanlah sekadar seorang resi manajemen yang mumpuni. Gede Prama adalah seorang bijaksanawan, penglihat, dan penutur kehidupan yang jernih. Pesan-pesan kebijaksanaannya disampaikan dengan gaya bahasa yang ringan tapi berisi. Dia terkesan santun dan tidak pernah menggurui.
Akhirnya, indah sekali ketika jejak-jejak makna dalam buku ini terlihat, terbaca, dan diikuti dengan tekun. Buku ini adalah refleksi (cermin) mendalam penulisnya tentang jejak-jejak makna dalam hidupnya. Ada sejumlah pintu kehidupan yang terbuka. Salah satunya adalah pintu kebahagiaan. Gede Prama mengibaratkan seorang ibu yang lama ditinggalkan putri kesayangannya. Rumah kebahagiaan membukakan pintu, melemparkan senyuman, mengundang dekapan dan pelukan: “Ibu rindu kamu, selamat datang kembali di rumah kebahagiaan.”

PENGUMUMAN FINALIS LKG 2013

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK
Kompleks Kemdikbud, Gedung D lantai 14, Pintu 1, Jl. Jend Sudirman, Senayan, Jakarta
Telepon : 021-57974124, Fax 021-57974124 
Nomor : 40818/J2/LL/2013 14 November 2013
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Finalis Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional
Tahun 2013 
Yth. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
(daftar terlampir) 
Dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran, Pusat Pengemabangan Profesi Pendidik, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan menyelenggarakan Lomba Kreatifitas Guru Tingkat Nasional yang dimulai sejak 2 Mei 2013 dan berakhir tanggal 30 September 2013.
Penilaian tahap I telah dilakukan terhadap naskah peserta lomba dan telah terpilih 70 finalis yang akan mengikuti penilaian tahap II untuk menentukan pemenang lomba kelompok guru kelas pada TK (Taman Kanak-kanak), SD (Sekolah Dasar), dan SLB (Sekolah Luar Biasa), guru mata pelajaran sains dan non sains pada SMP (Sekolah Menengah Pertama), dan guru mata pelajaran sain dan non sain jenjang SMA (Sekolah Menengah Atas) dan SMK (Sekolah Menengah Kejuruan).
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, kami mohon dengan hormat Saudara dapat memberikan ijin dan menugaskan kepada nama-nama finalis lomba dimaksud, seperti tertera dalam lampiran untuk mengikuti penilaian tahap II yang akan dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : Selasa – Sabtu, 26 - 30 November 2013
Tempat : Hotel Park
Jl. D.I Panjaitan Kav 5, Jakarta Timur, Telp. 021-29982000
Check In : Selasa, 26 November 2013 pukul 13.00 WIB
Pembukaan : Selasa, 26 November 2013 pukul 19.30 WIB
Untuk kelancaran kegiatan dimaksud, kami mengharapkan kepada para finalis lomba untuk membawa kelengkapan sebagai berikut:
1. Surat tugas dari atasan langsung yang bersangkutan.
2. SPPD terlampir yang sudah ditandatangani dan distempel (di tempat yang diberi tanda P) oleh atasan langsung yang bersangkutan.
3. Naskah Lomba disertai dengan soft copynya dan Power Point.
4. Rekaman audio visual karya lomba (bila ada)
5. Alat peraga sesuai dengan bidang studi yang diikutsertakan pada lomba (apabila ada)
6. Membawa Laptop (bila ada).
7. Surat keterangan sehat jasmani dan rohani dari dokter.
8. Pakaian lengan panjang dan dasi bagi peserta laki-laki dan blaser/menyesuaikan bagi peserta perempuan dan batik PGRI. 
Daftar Nama-nama Finalisdapat di download disini

SPPD download di disini

Penyerahan Hadiah dan Laptop Guru Berprestasi Prov Jambi

Penyerahan Hadiah dan Laptop kepada Guru Berprestasi Provinsi Jambi bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Provinsi Jambi,
1. Kemas Sudirman, S.Pd.I (Guru SD Negeri 70/IV Danau Teluk Kota Jambi)
2. Dadang, S.Pd (Guru SLB Jambi)
3. Ita, S.Pd (Guru SD Islam Al-Falah Jambi)
4. Mr. Sutomo (Guru SD Islam Al-Falah)

Pelaksanaan PAKEMATIK di Kelas 4





Kegiatan Pelatihan Guru PAI se-Provinsi Jambi



Kegiatan Pelatihan bagi Guru Pendidikan Agama Islam Sekolah Dasar se-Provinsi Jambi, yang dilaksanakan selama 5 hari di LPMP Provinsi Jambi. Peserta sebanyak 126 orang yang berasal dari Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Sungai Penuh, Kerinci, Bungo, Kabupaten Tebo, Kabupaten Merangin, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Muaro Jambi, dan dari Kota Jambi. 



Perpisahan dengan Kepala UPTD Pasar Jambi

Wisata Ke Sumatera Barat (Padang) dalam rangka Perpisahan dengan Kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Pasar Jambi, dilaksanakan di Kota Padang Sumatera Barat.




Popular Post

.
 

Recent Post